Gereja Oikumene lokasi pelemparan bom molotop |
"sesama agama menghimbau kepada masyarakat kita supaya tetap hidup tenang dan tidak terpancing dengan kondisi yang seperti ini kemudian ada emosional dari seluruh umat beragama" ujar Masdar Amin Kakanwil Kemenag Kaltim
Aksi bersih-bersih
juga dilakukan di masjid yang sebelumnya di tempati Johanda Pelaku peledakan
Bom, sempat tanpa nama masjid ini kini diberi nama Al-Islah yang berarti damai
dan rukun rencananya masjid ini akan digunakan oleh masyarakat sekitar untuk
ibadah, pusat belajar Al-Quran dan kegiatan Keislaman lainnya. Sebelumnya
Minggu 13 November sekitar pukul 10 Waktu Indonesia Tengah (WIT) sebuah bom
meledak di depan gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Samarinda
Kalimantan Timur, bom meledak beberapa saat usai melaksanakan ibadah Minggu, 5
balita menjadi korban di mana salah satunya tewas.
Memasuki hari ke tujuh
dari 12 hari masa kritis kondisi korban ledakan bom terus membaik, pembersihan
luka bakar masih rutin dilakukan kini tim dokter fokus mencegah infeksi di luka
bakar yang dialami seluruh korban. 2 korban Alvaro dan Anita rencananya akan
dipindahkan ke ruang rawat inap dalam beberapa hari ke depan sedangkan Trinity
masih harus melewati masa kritis di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Jika
kondisi luka bakar alami infeksi dan membuat perubahan bentuk kulit maka tim
dokter akan melaksanakan operasi plastik.
Minggu 13 November
2016 sekitar 10 Waktu Indonesia Tengah (WIT) sebuah bom meledak di depan Gereja
Oikumene, bom meledak beberapa saat usai melaksanakan ibadah Minggu 5 orang
menjadi korban seluruhnya anak-anak aparat kepolisian sudah menetapkan 7
tersangka dalam peristiwa ini.
0 Response to "Penyidik Polresta Samarinda Resmi Menjadikan Beberapa Saksi Pelemparan Bom Molotop di Gereja Sebagai Tersangka"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.